Senin, 13 Juli 2015

Aku Jadi Galau

Hai para pembaca yang budiman ^^ Bagaimana kabar kalian ? :)
Semoga kalian bahagia selalu ya. Mungkin untuk postingan kalia ini sedikit baper ya teman. hehe... Tapi jangan ikutan baper loh ...... Semoga ini bisa jadi cerita yang menghibur.
Aku mulai ya :)



Hari hari berlalu. Wahai kawan. Angin sepoi sepoi menari narikan ujung kerudung biru ku. Mataku masih memandang lepas ke arah pohon pohon rindang didepanku. Rumah pohon yang nyaman. Kakiku kuayun ayun sesuka hati. Seiring alunan alunan detak jantungku. Kuhembuskan dengan berat nafasku. Kutopang daguku diatas pembatas yang menjaga aku agar tidak jatuh. Tak ada lagi senyumku.

Oh sobat ku sayang. Kemana kamu? Setelah semua yang terlalui selama ini mengapa tak lagi ada kabar darimu? Entah bagaimana aku menjelaskan sakit didadaku ditemani sesak yang belum pernah aku tahu ini. Apa mungkin ini rindu? Mataku lagi lagi menyusuri pemandangan didepanku. Rumah rumah tampak kecil. Ini bagaikan bermain miniatur. Diatas rumah pohon ini aku tak melakukan apapun. Hanya lamunan...lamunan...dan lamunan. Apakah kamu ada disalah satu pemandangan itu, teman? Sedang apa kamu? Mungkinkah kamu juga memikirkanku seperti ini? Atau aku hanya terbawa perasaanku? Rindu. Aku terlalu banyak berharap padamu. Ya kan?

Tuhan, mengapa ini harus kurasakan? Getir apa ini yang menyerang dan menggerogoti batinku? Aku tidak baik baik saja. Tapi hati kecilku berkata bahwa aku tak boleh menyerah karena cinta. Eh, cinta? Ya Tuhan... sejauh mana perasanku melangkah? Ini bukan cinta kan? Bukan..... bukan? Wahai para pujangga, tolong aku disini. Lisanku kelu jika aku harus mencoba mengerti cinta. Aku belum pernah tahu cinta. Duhai pujangga pujangga idantah berantah, apa kalian mendengarku? Aku kehilangan jawabanku tentang "cinta". Hingga trauma hati pun masih ku pegang teguh untuk jaga jarak dari kata "cinta". Ya Tuhan...hamba mohon hapuskan kegundahan ini.

Dingin. Tiba-tiba kurasakan pelupuk mataku diterpa angin. Bulir bening bagai embun itu mengalir. Ya Allah... mengapa seperih ini? Aku meraba sekujur tubuhku, tapi tak pernah menemukan luka disitu. Aku mencoba merasakan lebih dalam, tapi tak kutemukan tempat untuk aku mengobati sakit ini. Aku bergetar.... bibirku bergumam menahan jeritan hati. Mengapa aku begini? Kemana ceria ceria yang menyinari ujung mataku selama ini? Kemana diriku yang tak begini? Dimana aku yang tak menghiraukan tentang rasa... Yang tak menghiraukan cinta... Yang terus melaju tanpa putus asa meski halang rintang menghadang lebih besar dari tubuh mungilnya. Dimana kamu cahayaku?

Sahabatku.... ini kah rinduku padamu? Tolong jelaskan padaku, Mengapa kurasakan ini padamu? Mengapa? Kaulah bahagiaku .... tapi terkadang kau juga lah lukaku ...
Bintang hidupku ..... kumohon jangan pergi, peluklah aku sejenak .. sebelum aku tak kembali ...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar